"Aku telah kembali dari kata"
Katamu mengabarkan buih sajakmu yang perih
"kembalilah untuk sekedar menfatwakan letih"
Ujarku lirih, karena langit masih menyimpan hujan
yang bertubi mengurung kita dihari-hari kemaren
membanjiri rumah tempat kita menggigil diranjang sudut kamar
Mengenangkan retak tanah kemarau sebagai bualan
dua orang yang bemimpi melayari lautan
saat air makin meninggi mencumbui kaki-kaki ranjang itu
Ashhabul Yamin, Februari 2009
0 komentar:
Posting Komentar