Selalu Saja Luka Yang Sama, Kekasih

selamat jalan, telah kukirim aroma
rumput Bukit Pusaran angin
(waktu itu urung kita kunjungi)
sore ini aku kesana lagi
kulihat nisan cinta kita terpatri sunyi
seperti senja yang pasi berangkat mati

di ruang sore yang sama
wajahmu samar seperti kolase pelangi
yang pudar menyisakan ruang lengang
diantar serpih pedih kepergian
selamat jalan

di ruang sore yang sama kekasih
aku telah mengkristal ingin tak tertampin
ke dermagamu kekasih,ke dadamu
yang selalu menyajakkan semu di perih rinduku

di ruang sore yang sama
telah kupuisikan batu usia perjumpaan kita
pada tahun-tahun yang purba dalam kata
maka di ruang sore yang sama kekasih

selalu saja luka yang sama
untuk cinta yang masih menanam tuba
seperti puisi yang kureguk dalam mabuk
mengutuki setiap warna
yang kau sketsakan memenuhi ruang usia
pada setiap kembara

1 komentar:

amie mengatakan...

luka yang sama....

Posting Komentar

 
LASI Nagaritude | Lasi Tuo | Lasi Mudo | Pasanehan| About Us | Contact Us

Copyright © 2009 jalan kata |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.